Bedanya produk organik dan biasa
8 Juli 2020Assalamu'alaikum sobat Pondok Alam
Mungkin masih banyak diluar sana yang masih bingung membedakan antara produk organik deng produk yang biasa dijual di pasaran.
Secara kasat mata memang benar bahwa produk organik sama persis dengan produk biasa. Namun produk organik lebih mudah rusak oleh kondisi suhu, kelembaban dan disukai binatang. Namun produk organik lebih sehat dari produk biasa yang beredar di pasaran. Hal ini dikarenakan pada produk organik saat produksi hingga masa panen tidak tersentuh oleh bahan kimia sintetis buatan pabrik tapi tersentuh oleh bahan kimia alam secara langsung.
Sebagai contoh adalah beras organik. Sawah yang hendak ditanami padi sebelumnya dilakukan dengan pemupukan menggunakan pupuk kandang yang kemudian dibajak sehingga tanah bisa tercampur merata. Kemudian ditanami benih padi. Selama masa tanam, tanaman padi jika terserang hama maka hanya di semprot dengan pestisida organik. Yang biasa digunakan bapak saya adalah urine sapi yang dicampur dengan rempah rempah dan rebusan tanaman tembakau dan kemudian difermentasikan selama beberapa hari hingga siap pakai. Yang kemudian pestisida cair tsb langsung disemprotkan ke tanaman padi.
Namun jangan khawatir pestisida tsb manjur membasmi hama, aman untuk tanaman dan saat panen residu pestisida tsb sdh hilang dan tidak menempel di gabah. Berbeda dengan pestisida sintetis, tetap menempel di gabah dan meresap ke bulir beras didalamnya.
Demikian juga produk organik selain beras melalui perlakuan yang kurang lebih sama yaitu intinya tidak menggunakan bahan kimia sintetis buatan seperti bahan pengawet, bahan pewarna, bahan penjernih, dan lain lain.
Lalu untuk membedakannya dengan produk biasa adalah dengan menggunakan makhluk hidup lain sebagai bio-indikator sehatnya suatu produk. Produk organik yang tidak tersentuh bahan kimia sintetis buatan lebih mudah rusak daripada produk biasa namun jika dimasak maka produk organik lebih awet dari produk biasa.
Pernah suatu ketika ada salah satu konsumen Pondok Alam yang membeli produk Beras organik, saat diterima paket tersebut ternyata sobek dan beras tercecer di plastik pelindung dalam dan beras yang tercecer tersebut di dikerubuti semut. Nah komplain lah konsumen tersebut kenapa dikerubuti semut, karena dikiranya kami kirimkan beras busuk. Kemudian kami jelaskan sedetil mungkin yang bisa dipahami konsumen tersebut.
Konsumen kami minta untuk mencium beras yang dikerubuti semut, apakah bau nya sama dengan beras yang kemasannya utuh, apakah baunya sama dan tidak ada aroma busuk. Dan aroma beras masih segar semua bahkan yang dikerubuti semut tsb. Lalu kami jelaskan bahwa karena beras tidak ada residu bahan kimia maka makhluk hidup semut mendatanginya. Semut adalah salah satu bio-indikator untuk produk sehat, beras bisa dijemur dan kemudian dicuci untuk dimasak. Dan beras aman untuk dikonsumsi.
Contoh lagi ni, kita di pasar mau beli ikan asin, di warung sebelah ikan asinnya rame yang mau beli bahkan sampai antri sedangkan dikios sebelahnya juga jualan ikan asin namun sepi pembeli selidik punya selidik ikan asin yg sepi pembeli tersebut ternyata ikan asin nya sering dikerubuti lalat meskipun si penjual sering mengibaskan kipas untuk mengusirnya. Nah sobat Pondok Alam kalau di posisi seperti itu pilih kios mana? Kalau saya pribadi lebih memilih penjual ikan asin yang sepi tadi, kenapa begitu karena ikan yang diawetkan dengan garam saja itu sudah menjadi pengawet alami namun tidak tahan lama jadi pasti nya lebih sehat.
Nah sekarang sobat Pondok Alam sudah paham yang kami maksudkan kan, masih ada banyak yang bisa kami contohkan silakan bisa beri komentar atas artikel ini.
Demikian sekelumit share pengalaman kami perihal produk organik sehat alami. Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wa barokatuh Alhamdulillah
Baca juga
Indeks Glikemik pada beras Menthik Susu Organik
Free Ongkir 2023
Cara Memasak Pati garut
Free ongkir Pondok Alam 2022
Perbedaan minyak VCO dengan Minyak Goreng Kelapa
Antara tepung dengan tepung pati